Terungkap! Mitos Pulau Pari dan Sejarah Keberadaannya

liburan di pulau ayer
Liburan di Pulau Ayer Sangat Cocok Bagi Pasangan Muda
Januari 10, 2020
pulau semak daun
Keindahan Pulau Semak Daun Sebagai Salah Satu Destinasi Favorit
Januari 19, 2020
liburan di pulau ayer
Liburan di Pulau Ayer Sangat Cocok Bagi Pasangan Muda
Januari 10, 2020
pulau semak daun
Keindahan Pulau Semak Daun Sebagai Salah Satu Destinasi Favorit
Januari 19, 2020

Keberadaan Pulau Pari, ternyata tidak lepas dari mitos Pulau Pari yang beredar luas di masyarakat. Pada awalnya Pulau Pari merupakan sebuah pulau kosong tak berpenghuni yang bahkan nama saja belum dimilikinya. Menurut beberapa kisah, sejarah ini berawal pada saat masa penjajahan Belanda yang terjadi di masa lalu.

Pada saat itu, di kawasan Tanggerang Banten ada seseorang yang melarikan diri ke Pulau ini untuk menyelamatkan diri dari kerja rodi, yaitu sistem kerja paksa yang diterapkan oleh Belanda pada pribumi. Salah satu warga yang melarikan diri ini ialah Arsyad. Ia tidak sendiri, tapi memboyong istri dan 5 anaknya.

Mendapat nama Pulau Pari, karena konon di laut pulau ini banyak sekali ikan pari. Setelah beberapa tahun lamanya terlunta-lunta bersama untuk menghindari kerja rodi, kerukunan dan keharmonisan yang didapatkan mereka, membuat warga yang melarikan diri tersebut merasa nyaman tinggal di sini.

Hingga akhirnya, setelah Belanda berhasil diusir dari Indonesia dan digantikan oleh kehadiran Jepang, keberadaan warga ini ditemukan oleh Jepang. Jepang menemukan banyak sekali warga Indonesia yang tinggal di Pulau Pari. Hal ini membuat Jepang memaksa mereka untuk menjadi nelayan tanpa bayaran sedikitpun.

Mengenal Pulau Pari

pulau pari kepulauan seribuSebelum kita berbicara tentang mitos Pulau Pari, lebih baik berkenalan dulu dengan Pulau Pari. Bagi Anda yang masih belum kenal dengan pulau yang satu ini maka Anda bisa membaca sub judul ini terlebih dahulu. Pulau Pari merupakan salah satu bagian dari ratusan Pulau di Kepulauan Seribu.

Pulau ini menjadi bahan perbincangan publik karena memiliki panorama yang indah dilengkapi dengan berbagai mitos yang beredar. Selain itu, Pulau ini memiliki area yang cukup luas sehingga Anda bisa menjelajah lebih luas. Di sini juga tersedia beberapa saung kecil yang bisa Anda jadikan tempat bersantai sambil menikmati keeksotisan Pulau Pari.

Deburan ombak yang menyapu sisi pulau terlihat begitu cantik karena airnya begitu jernih dan berwarna biru. Di pulau ini tersedia beberapa olahraga air yang bisa Anda coba. Mulai dari berenang, snorkeling, diving, bahkan memancing sekalipun bisa Anda lakukan di pulau ini.

Bagi Anda penggila Seafood Anda bisa mencoba seafood yang ada di pulau ini. Di sini terdapat banyak jajanan seafood yang bisa Anda coba. Bahan yang digunakan pun masih segar, ditaburi dengan rempah-rempah khas Indonesia yang sudah pasti akan memanjakan lidah Anda.

Untuk bisa sampai ke sini Anda bisa menempuh dua jalur. Yaitu dari Muara Angke dan Marina Ancol. Jika Anda ingin menikmati waktu perjalanan lebih lama, Anda bisa mencoba mulai dari Muara Angke, waktu yang ditempuh akan berlangsung selama 2 jam. Sedangkan jika ingin lebih singkat, silahkan mulai dari Marina Ancol.

Di balik keindahannya yang memukau mata, siapa sangka jika ternyata ia menyimpan sebuah mitos yang hingga kini masih belum terungkap. Mitos Pulau Pari ini terus beredar di masyarakat dan bahkan dipercayai oleh sebagian orang. Beberapa mitos ini akan kami bahas selengkapnya di bawah ini.

Perkembangan Masyarakat Pulau Pari

Seiring berjalannnya waktu, zaman mulai berubah dan warga Pulau Pari mulai membuka pola pikir mereka dan memanfaatkan budaya alam yang ada di Pulau Pari. Mereka memberdayakan budaya alam perairan sekitar untuk bercocok tanam berbagai rumput, seperti rumput laut bali hijau, kelabu, dan merah.

Ternyata kegiatan mereka ini mendapatkan respon positif dari pemerintah DKI Jakarta. Pemerintah pun membangun pusat penelitian rumput laut di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini bertempat di sebelah barat.

Fungsi dari lembaga tersebut ialah untuk melakukan penelitian rumput laut. Tidak disangka ternyata bidang rumput laut ini berhasil tumbuh dengan pesat. Sayangnya, perkembangan yang baik ini hanya mampu bertahan selama 2 tahun saja. Penyebabnya ialah limbah yang tidak bisa dikelola dengan baik.

Kini pulau pari menjadi sebuah tempat wisata yang tidak sepi dikunjungi pengunjung dan tidak lepas dari mitos Pulau Pari. Salah satu daya tariknya ialah kehadiran Pantai Pasir Perawan yang sangat cantik. Hal ini membuat warga di sana bergelut dalam bidang pariwisata. Mereka berusaha mengenalkan Pulau Pari ini ke masyarakat luas.

Mitos Pantai Perawan di Pulau Pari

Terlepas dari sejarah Pulau Pari, mitos Pulau Pari juga akan Anda temukan ketika berkunjung ke sana. Jika Anda berkunjung ke sana, ada salah satu objek wisata yang sangat disukai oleh wisatawan, yakni Pantai Perawan. Pantai ini memiliki keindahan alam yang luar biasa, sehingga pantas saja menjadi tempat favorit wisatawan.

Pulau Pari konon mendapat julukan sebagai pulau yang tenang dan mampu memberikan ketenagan bagi setiap pengunjungnya. Tidak heran memang, karena hamparan pasir putih yang dimiliki oleh Pantai ini sangat menawan apalagi keberadaannya jauh dari perkotaan. Namun, penamaan dari pantai ini menyisakan banyak cerita mitos.

Mitos dari pantai ini ialah, konon ada seorang gadis kecil yang hilang di pantai tersebut dan hingga saat ini masih belum ditemukan keberadaanya. Beberapa warga mengatakan jika gadis kecil itu hilang dibawa burung gagak yang sangat besar. Namun, ada warga lain yang mengatakan gadis kecil itu hilang karena dibawa jin.

Mitos Lain Pulau Pari

Mitos Pulau Pari selanjutnya masih berkutat seputar Pantai Pasir Perawan. Selain adanya gadis kecil yang menghilang tanpa sebab yang jelas, ternyata mitos selanjutnya ialah pantai ini belum terjamah seluruhnya oleh warga setempat, karena reliefnya yang terlalu berkelok-kelok. Pasir yang dimilikinya pun masih putih bersih dan lembut.

Belum lagi dipercantik dengan pemandangan bibir pantai yang langsung menghadap ke arah laut. jika diibaratkan manusia, pantai ini masih murni alami dan belum pernah terjamah sama sekali. Sehingga ibarat anak perawan yang masih suci dan belum terjamah. Dari situlah nama Pantai Pasir Perawan digunakan.

Beberapa mitos tentang pulau pari ini ternyata terus menyebar kemana-mana, dan ceritanya pun tidak sama. Namun ini tidak menjadi sebuah penghalang bagi wisatawan untuk berkunjung, karena justru mereka semakin penasaran dan ingin menyaksikan sendiri keindahan Pantai Pasir Perawan yang ada di Pulau Pari.

Ketika datang ke Pulau Pari, tidak sedikit bahkan hampit setiap pengunjung mengabadikan momennya di sana. Mereka mengambil gambar dengan berbagai macam gaya di spot terbaik Pulau Pari, sebagai tanda bahwa ini merupakan momen yang tidak boleh terlupakan. Dari beberapa mitos tadi, apakah Anda punya cerita mitos Pulau Pari lainnya?

Sebenarnya, tidak ada kewajiban untuk percaya pada mitos-mitos di atas. Percaya atau tidak itu tetap kembali pada kepercayaan masing-masing. Hanya saja jangan sampai terlalu fanatik dalam menanggapi suatu hal. Karena terlalu fanatik pada suatu hal juga tidak baik, salah satunya terhadap mitos Pulau Pari ini.

Comments are closed.