Benarkah Sejarah Pulau Tidung Berasal dari Raja Kalimantan?

kuliner khas Kepulauan Seribu
Kuliner Khas Kepulauan Seribu Ini Wajib Anda Coba
Januari 4, 2020
liburan di pulau ayer
Liburan di Pulau Ayer Sangat Cocok Bagi Pasangan Muda
Januari 10, 2020
kuliner khas Kepulauan Seribu
Kuliner Khas Kepulauan Seribu Ini Wajib Anda Coba
Januari 4, 2020
liburan di pulau ayer
Liburan di Pulau Ayer Sangat Cocok Bagi Pasangan Muda
Januari 10, 2020

Sebelum Anda memutuskan akan berlibur ke Pulau Tidung, apakah Anda tahu cerita sejarah Pulau Tidung? Pulau Tidung yang merupakan salah satu pulau dari sekian ratus pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Berdasarkan cerita yang beredar, konon nama dari pulau ini berasal dari Raja Kalimantan, yaitu Raja Pandita pemimpin suku Tidung.

Pulau Tidung ini terkenal dengan ikon jembatan cinta. Ikon ini seringkali berhasil menarik perhatian wisatawan dan menjadikannya sebagai tempat favorit untuk mengambil foto. Namun ternyata, dibalik ikon uniknya ini Pulau Tidung memiliki cerita sejarah asal-usul nama “Tidung” yang ternyata masih belum diketahui oleh banyak orang.

Sejarah Pulau Tidung kep seribu

Pada zaman Belanda, Pulau ini masih bernama Pulau Air Besar. Pada saat itu, tempat ini masih belum menjadi tempat wisata dan merupakan pulau yang digunakan untuk pengasingan orang-orang yang membangkang pada penjajah Belanda. Di antara para pembangkang itu, ternyata ada Raja Tidung.

Raja Tidung ini adalah raja yang turut diasingkan dari Kerajaan Tidung, Kalimantan Utara. Identitas dari Raja ini baru terbongkar baru-baru ini, karena sebelumnya sempat terkubur dalam selama kurang lebih satu abad. Hal ini pun dijelaskan oleh Moh Napsir yang merupakan juru kunci makam.

Moh Naspsir Abdul Murad mengaku bahwa ia merupakan keturunan ke 4 dari Raja Tidung. Raja Pandita atau dikenal dengan Raja Tidung merupakan sosok yang sangat menentang keras Belanda. Tidak mudah baginya untuk bisa diajak kerjasama oleh Belanda, yang akhirnya membuat Belanda geram dan membuat Raja Pandita dibuang ke Banjarmasin.

Dari sana ia dibawa ke Jepara, Batavia, hingga akhirnya sampai di Pulau Tidung di tahun 1892. Sayangnya, pada tahun 1898 sang raja meninggal di Pulau Tidung yang keberadaannya jauh dari tanah tempat ia lahir. Kisah ini sempat tersimpan rapi dan tidak diketahui sama sekali oleh masyarakat.

Hingga akhirnya pada tahun 2011, berkat perkembangan teknologi informasi sejarah Pulau Tidung ini pun tersebar di berbagai media, sehingga banyak di ketahui oleh masyarakat. Informasi mengenai asal usul nama Pulau Tidung, bahkan terdengar hingga warga Malinau yang merupakan keturunan suku Tidung, daerah asal kelahiran sang Raja Tidung.

Awal Mula Penelitian Nama Pulau Tidung

Awalnya, mereka penasaran dengan nama Pulau Tidung. Kemudian mereka melakukan penelitian yang cukup mendalam hingga melakukan beberapa kali kunjungan ke Pulau Tidung. Kunjungan ini dilakukan oleh perwakilan suku Tidung. Kini terungkaplah kisah Pulau Tidung yang selama ini tersimpan rapi dan tidak diketahui siapapun.

Bukti yang memperkuat cerita sejarah ini ialah adanya makam Raja Pandita, yakni raja suku Tidung yang ditangkap oleh Belanda pada akhir abad ke 19. Kemudian baru diketahui keberadaannya setelah satu abad lamanya. Berkat terungkapnya kisah ini, kini masyarakat mulai mengenal sejarah Pulau Tidung.

Masyrakat menjadi tahu bahwa suku Tidung, Raja Pandita, dan Pulau Tidung memiliki kerterkaitan satu sama lain. Pada tahun 2011, makam Raja Pandita pun dipindahkan dengan menggunakan upacara adat tradisi kebesaran khas suku kerajaan Tidung. Setelah itu, banyak peziarah yang ingin mengunjungi makam Raja Pandita.

Para peziarah ini datang dari berbagai pulau di luar pulau Tidung. Seperti dari Banjarmasin, Palembang bahkan Aceh. Ini menjadi sebuah keberkahan tersendiri setelah terungkapnya kisah tersembunyi dibalik nama Pulau Tidung yang selama ini, ternyata tidak banyak diketahui orang. Bahkan sejarah Pulau Tidung tersebut terkubur rapi selama satu abad.

Wisata Pulau Tidung

Setelah melalui sejarah Pulau Tidung, kini Pulau Tidung menjadi sebuah tempat wisata yang sangat asyik untuk dikunjungi. Di sana Anda bisa mencoba menyebrangi Jembatan Cinta yang merupakan ikon utama dari Pulau Tidung. Di Jembatan tersebut Anda bisa sambil menikmati indahnya cahaya matahari tenggelam. Lebih indah lagi jika Anda menikmatinya bersama kekasih.

Selain Jembatan Cinta, Anda juga akan disuguhkan pemandangan pantai yang menawan. Pantai ini bernama Pantai Saung Perawan. Anda bisa mengakses pantai ini hanya dengan berjalan kaki saja. Di sana ada pepohonan rindang yang menambah keasrian pantai tersebut. Selain itu, berkat pepohonan ini suasana pantai terasa lebih teduh.

Ada beberapa fasilitas yang bisa didapatkan ketika berkunjung ke sini. Mulai dari tiket kapal penyeberangan, penginapan, makanan, sepeda untuk mengelilingi pulau, berbagai water’s games, barbeqiu, hingga tour guide yang telah mengetahui setiap titik di pulau tersebut. Meskipun memiliki sejarah nama yang menyeramkan, tidak berarti pulau ini tidak layak untuk dikunjungi.

Tips Liburan ke Pulau Tidung

Setelah mengetahui sejarah Pulau Tidung dan tahu fasilitas yang disediakan, apakah Anda tertarik untuk datang ke pulau ini? Jika jawabannya iya, maka ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebelum akhirnya memilih untuk berlibur ke Pulau Tidung. Ikuti tips ini dengan baik, agar liburan Anda bisa berjalan lancar.

Membawa Dana yang Cukup

Ketika Anda akan pergi berlibur ke Pulau Tidung, pastikan Anda mempersiapkan dana yang cukup. Jangan sampai niat untuk melepas penat dan memanjakan diri di sana menjadi gagal, karena dana yang Anda bawa tidak cukup. Anda harus tahu, jika di sana ada banyak sekali fasilitas yang harus Anda coba.

Tentunya fasilitas yang disediakan itu tidak gratis. Ada sejumlah uang yang harus Anda keluarkan untuk bisa mendapatkan fasilitas tersebut. Jangan sampai di sana Anda hanya gigit jari, karena tidak punya cukup uang untuk mencoba semua fasilitas yang ada di sana.

Pilih Penginapan atau Hotel Terbaik dengan Harga Terjangkau

Sebenarnya untuk memilih penginapan, jika untuk kelas menengah ke bawah tidak perlu memesan hotel atau penginapan yang super mahal demi mendapatkan fasilitas yang bagus. Anda harus mempertimbangkan dengan isi dompet Anda. Tidak mengapa mendapatkan hotel yang murah, selama fasilitasnya masih layak.

Pilih Teman Liburan yang Memiliki Tujuan Sama

Tips yang kedua ini ternyata penting, karena jika berlibur dengan teman yang berbeda tujuan, biasanya akan kurang menyenangkan. Misalnya saja, Anda memiliki tujuan berlibur untuk mengetahui sejarah Pulau Tidung, sedangkan teman Anda ingin mengenali alam bawah lautnya.

Berlibur di Musim yang Tepat

Jangan lupa untuk memilih musim yang tepat untuk berlibur. Jangan sampai Anda salah pilih cuaca ketika berlibur. Jika Anda akan berlibur ke Pulau Tidung, disarankan agar memilih musim panas. Karena jika memilih musim hujan, liburan Anda bisa kacau dan minim tempat untuk berteduh di sana.

Pilih Rute Terbaik

Pilihlah rute terbaik untuk bisa sampai ke Pulau Tidung. Untuk sampai ke pulau ini, Anda bisa mulai dari Muara Angke. Kemudian membeli tiket untuk masuk ke pelabuhan dan menuju dermaga tiga. Anda akan diantar menggunakan kapal feri langsung ke tour Pulau Tidung.

Pulau Tidung memang kaya akan sejarah masa lalunya. Terutama pada asal-usul penamaan pulau tersebut. Namun, sejarah itu tidak menjadi penghalang bagi masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata ini. Sejarah Pulau Tidung yang kelam ini seolah tertutupi oleh keindahan Pulau Tidung dengan semua fasilitasnya.

Comments are closed.