8 Alasan Kenapa Pulau Seribu Bakal Jadi Pesaing Bali
Februari 12, 2020Solo Traveling di Kepulauan Seribu? Kenapa Tidak!
Februari 18, 2020Meskipun pesona alam kepulauan seribu sudah begitu terkenal, tapi tahukah Anda tentang sejarah kepulauan seribu? Ya, masih sedikit orang yang mengetahui asal usul atau sejarah dari pulau yang penuh pesona ini. Sebagian besar dari mereka hanya mengenal keindahan alam dari pariwisata yang ada di pulau seribu. Padahal sejarah dan kebudayaan pulau seribu tak kalah menarik untuk dipelajari.
Pulau yang berada di antara Jakarta dan Banten ini menjadi destinasi favorit bagi masyarakat ibu kota dan sekitarnya, untuk menghilangkan penat setelah beraktivitas seharian. Keindahan alam, kesegaran udaranya dan berbagai daya tarik lain mampu membuat kita lebih fresh. Setiap hari, pulau ini pun selalu ramai pengunjung, terutama di hari libur.
Meskipun berada di dekat ibu kota, kepulauan ini memiliki keunikan tersendiri, terutama dalam hal kebudayaan dan logat. Seperti yang kita tahu bahwa Jakarta memiliki logat yang lugas dan ‘nyablak’ untuk budaya betawi, tapi ternyata hal ini berbeda dari apa yang dimiliki oleh kepulauan seribu.
Perbedaan kebudayaan dan logat ini tentunya disebabkan oleh campuran etnis yang ada di kepulauan seribu. Jadi, seiring waktu, masyarakat Pulau Seribu berasal dari berbagai suku di Indonesia. Jadi kebudayaannya pun semakin lengkap, begitu juga dengan logat bahasa yang digunakan sehari-hari. Itulah mengapa mempelajari sejarah kepulauan seribu sangat menarik.
Sejarah Kepulauan Seribu
Dari sejarahnya inilah, Pulau Seribu memiliki kebudayaan yang unik dibanding pulau yang lainnya. Semula, Pulau Seribu berasal dari koloni binatang yang sudah mati dan tersebar di wilayah teluk Jakarta. Barulah kemudian tumbuhan dan pohon mulai memenuhi pulau tersebut hingga akhirnya Pulau Seribu disinggahi oleh fauna. Bukti bisu sejarah Pulau Seribu bisa Anda temukan di Pulau Onrust.
Bangsa Portugis merupakan bangsa pertama yang singgah di Pulau Seribu sebelum Indonesia dijajah oleh VOC. Peristiwa ini terjadi bertepatan saat Sunda Pajajaran masih berkuasa di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 1513. Meski bangsa Portugis yang pertama kali singgah, tapi justru Belanda yang memiliki banyak peninggalan di pulau Seribu ini.
Menurut sejarah Kepulauan Seribu, Belanda pernah merancang peta beberapa daerah di Indonesia, termasuk Jakarta dan pada saat itu, pulau seribu sudah terlihat pada peta yang dibuat. Selain itu, makan tokoh terkenal juga ada di beberapa pulau di Kepulauan Seribu. Mulai dari raja Pandita dari Kerajaan Kalimantan hingga sultan Mahmud Zakaria dari Kesultanan Banten.
Berbagai peninggalan lain juga bisa Anda temukan ketika berkunjung ke pulau Seribu, mulai dari zaman Belanda hingga peninggalan dari kerajaan dahulu di Indonesia. Peninggalan ini menunjukkan bahwa Kepulauan Seribu kaya akan suku dan etnis. Tidak heran jika beragam budaya, logat dan tradisi bisa ditemukan di pulau ini.
Kebudayaan di sejarah kepulauan seribu
Selain sejarah kepulauan seribu, mari kita simak kebudayaannya yang tak kalah menarik. Lokasinya yang berada dekat dengan Jakarta ternyata tidak budayanya sama dengan budaya Betawi. Bukan hanya dari Jakarta atau budaya Betawi, masyarakat pulau seribu atau orang pulo ini juga memiliki perbedaan dengan budaya yang ada di Banten, padahal lokasinya juga tidak jauh dari daerah tersebut.
Kebudayaan masyarakat pulau seribu merupakan hasil dari perpaduan beberapa etnis di dalamnya yang saling memengaruhi, sehingga kebudayaan pulau seribu sangatlah unik. Keunikan ini bisa Anda lihat dari karakter masyarakatnya, logat, cara berbicara, kuliner hingga kebiasaan masyarakat pulau seribu. Justru, gaya bicara orang pulo seperti orang Sulawesi.
Penyebutan nama makanan pun berbeda antara masyarakat pulau seribu dengan lainnya. Misalnya, makanan sejenis lontong atau nasi yang disebut dengan nama ‘selingkuh’, makanan sejenis empek-empek disebut ‘puk cue’ dan sambal pelengkap ikan bakar disebut ‘sambal beranyut’. Unik, bukan?
Bagi Anda yang belum pernah bertemu dengan orang pulo atau berkunjung ke pulau seribu, maka jangan kaget jika ada banyak sekali perbedaan antara kebudayaan masyarakat pulau seribu dengan pulau di sekitarnya, seperti Jakarta dan Banten. Awalnya, sejarah kepulauan seribu ini hanya memengaruhi budaya pulau Panggang, tapi seiring waktu, kebudayaan ini pun sudah menjadi ciri khas dari masyarakat kepulauan seribu.
- 8 Alasan Kenapa Pulau Seribu Bakal Jadi Pesaing Bali
- Wajib Dikunjungi, Inilah 5 Pantai Eksotik di Pulau Seribu
Logat Unik Masyarakat Pulau Seribu
Seperti yang kita tahu bahwa logat masyarakat pulau seribu memiliki perbedaan yang jauh dari logat masyarakat Betawi atau pun Banten. Namun, tidak semua logat itu berlaku untuk semua pulau di Kepulauan Seribu. Pasalnya, Pulau Pramuka memiliki logat yang lebih unik dan berbeda dari orang pulo pada umumnya.
Perbedaan logat masyarakat pulau Seribu sangat terlihat dari kosakata dan logatnya. Logat yang digunakan orang pulo dalam sehari-hari sering disebut sebagai logat pulo. Meskipun berdasakan sejarah Kepulauan Seribu lokasi pulau seribu berada dekat dengan Jakarta dan Banten, tapi bisa dikatakan jika logat pulo berbeda jauh dari kedua daerah tersebut.
Dulunya, pulau seribu digunakan sebagai tempat transit pelaut, pedagang, dan nelayan dari berbagai daerah di Indonesia. Orang yang singgah tersebut berasal dari berbagai macam suku yang ada di Indonesia, mulai dari suku Jawa, Sunda, Dayak, Bugis dan masih banyak lagi. Tidak heran jika logat masyarakat ini memiliki keunikan tersendiri dibanding daerah lainnya.
Kebudayaan dan logat yang sering digunakan oleh orang pulo ini, tidak terlepas dari sejarah Kepulauan Seribu yang didatangi banyak orang dari suku berbeda. Ketika Anda berkunjung ke pulau seribu, Anda akan mengetahui secara langsung bagaimana logat orang pulo dan bahasa yang digunakan. Keunikan logat pulo ini adalah Glottal stop atau pelafalan huruf k dan t mati.
Tradisi Masyarakat Pulau Seribu
Hal lain yang tak kalah menarik untuk dibahas adalah tradisi dari masyarakat pulau seribu. Salah satunya adalah tradisi sedekah laut, karena memang pulau seribu dikenal dengan laut dan pantai yang banyak dan menawan. Bahkan, sebagian besar penduduk pulau seribu memiliki mata pencaharian berupa nelayan atau berkaitan dengan wisata air.
Tradisi sedekah laut merupakan bentuk dari rasa syukur atas hasil laut yang selama ini diberikan dan masyarakat mengharap kesejahteraan dan tidak ada bencana. Anda harus berlayar ke tengah laut untuk melarung beberapa jenis makanan yang menjadi syarat dalam pelaksanaan tradisi ini. Masyarakat sekitar masih menjaga tradisi ini dan dilakukan hingga sekarang.
Tidak hanya itu, Anda juga akan mengenal tradisi selam mutiara yang merupakan perlombaan menyelam ke dasar laut, hingga mendapatkan barang tersembunyi yang sudah disiapkan oleh panitia perlombaan. Tidak ada salahnya jika Anda ikut menikmati keseruan bersama masyarakat sekitar di perlombaan ini.
Itulah tadi informasi mengenai keunikan kepulauan seribu yang tidak dimiliki oleh pulau lainnya. Tidak heran jika destinasi yang satu ini selalu ramai dipenuhi oleh para wisatawan, baik wisatawan lokal hingga mancanegara. Jadi, tidak ada salahnya jika Anda memahami sejarah kepulauan seribu beserta keunikan lainnya sebelum berkunjung ke pulau seribu.